SURATDOKTER.id – Kanker tulang merupakan kondisi di mana pertumbuhan sel-sel tidak terkendali terjadi di tulang, membentuk tumor yang dapat merusak jaringan tulang sehat.
Kanker tulang termasuk dalam kategori kondisi yang jarang, hanya menimpa sekitar 1% dari total kasus kanker. Meskipun dapat terjadi pada berbagai kelompok usia, kejadian ini lebih sering tercatat pada anak-anak, remaja, dan dewasa muda.
Pada awalnya kanker tulang seringkali tidak menunjukkan gejala yang jelas. Beberapa tanda mungkin mirip dengan penyakit umum, sehingga sering diabaikan.
Dampaknya, banyak penderita kanker tulang yang baru menyadari kondisi mereka ketika sudah mencapai tahap yang lebih parah. Oleh karena itu, penting untuk mengenali jenis, gejala dan diagnosis. Simak penjelasan berikut!
Jenis Kanker Tulang
Terdapat berbagai jenis kanker tulang, antara lain:
Osteosarcoma
Osteosarcoma merupakan varian kanker tulang yang paling umum. Kanker ini mengembangkan sel-sel ganas di tulang lengan, tungkai, dan panggul.
Osteosarcoma lebih sering muncul pada usia 10–30 tahun dan memiliki kecenderungan lebih banyak pada pria dibandingkan wanita.
Chondrosarcoma
Kanker tulang jenis ini berkembang di sel tulang rawan, terutama pada area lengan atas, bahu, rusuk, panggul, dan paha. Chondrosarcoma lebih sering terjadi pada wanita yang berusia di atas 40 tahun.
Sarkoma Ewing
Sarkoma Ewing umumnya muncul di tulang panggul, paha, dan kering. Kejadian kanker tulang ini lebih sering tercatat pada usia 10–20 tahun, dan hanya sekitar 10% kasusnya terjadi pada orang dewasa di atas 20 tahun.
Chordoma
Chordoma, kanker tulang langka, biasanya tumbuh di dasar tulang tengkorak atau tulang belakang. Pertumbuhannya cenderung lambat dan paling sering ditemukan pada pria yang berusia 30 tahun ke atas.
Fibrosarcoma
Fibrosarcoma cenderung berkembang di jaringan lunak, meskipun terkadang dapat terjadi di tulang lengan, kaki, atau rahang. Kanker ini biasanya ditemukan pada orang dewasa yang berusia 40 tahun ke atas.
Giant Cell Tumor
Sebagian besar tumor sel raksasa bersifat non-kanker namun memiliki tingkat keganasan yang tinggi.
Umumnya, jenis tumor tulang ini menyerang bagian tulang di dekat siku dan lutut pada lengan dan tungkai. Meskipun jarang menyebar ke bagian tubuh lain, tumor ini sering kambuh setelah pengangkatan.
Gejala Kanker Tulang
Tanda dan gejala kanker tulang terdiri dari tiga hal utama:
Nyeri
Penderita kanker tulang akan mengalami rasa nyeri di area yang terkena. Awalnya, nyeri terasa sesekali, tetapi seiring perkembangan kanker, rasa nyeri akan meningkat frekuensinya. Nyeri menjadi lebih intens saat bergerak dan memperburuk pada malam hari.
Pembengkakan
Pembengkakan dan peradangan muncul di sekitar tulang yang terkena kanker. Jika pembengkakan terjadi di daerah tulang yang dekat dengan sendi, penderita akan mengalami kesulitan bergerak, mengangkat beban, atau berjalan.
Tulang Rapuh
Kanker tulang menyebabkan tulang menjadi lebih mudah patah. Dalam kondisi yang lebih parah, cedera ringan saja sudah dapat menyebabkan patah tulang.
Selain tiga gejala utama tersebut, beberapa tanda lain yang mungkin muncul meliputi:
- Penurunan berat badan tanpa alasan yang jelas.
- Berkeringat di malam hari.
- Demam dengan suhu lebih dari 38°C.
- Anemia atau kekurangan darah.
- Kelelahan yang berlebihan.
- Sensasi kebas atau mati rasa, terutama jika kanker tulang menekan saraf di tulang belakang.
- Kesulitan bernapas, terutama jika kanker menyebar ke paru-paru.
Penting dicatat bahwa nyeri tulang pada orang dewasa terkadang bisa disalahartikan sebagai radang sendi, sementara pada anak-anak dan remaja, gejala ini kadang dianggap sebagai dampak pertumbuhan tulang.
Diagnosis Kanker Tulang
Dokter dapat mencurigai keberadaan kanker tulang berdasarkan sejumlah gejala yang telah dijelaskan sebelumnya. Namun, untuk memastikannya, dokter akan melakukan serangkaian langkah diagnosis, meliputi:
Tes Darah
Meskipun tidak selalu diperlukan sebagai langkah diagnostik utama, tes darah dapat membantu dokter menentukan tingkat keparahan kanker serta menilai stadium penyakit.
Pemindaian
Dokter dapat menggunakan berbagai jenis pemindaian, seperti foto Rontgen, MRI, atau CT scan, dengan tujuan:
- Menilai tingkat kerusakan tulang akibat kanker.
- Memeriksa pertumbuhan tulang baru.
- Menentukan apakah kanker telah menyebar ke organ lain.
- Mengidentifikasi lokasi dan ukuran kanker secara lebih rinci.
- Memastikan bahwa gejala yang muncul tidak disebabkan oleh kondisi lain, seperti patah tulang.
Pemeriksaan Radionuklir
Bila diperlukan, dokter dapat menggabungkan foto Rontgen dengan injeksi bahan radioaktif ke dalam pembuluh darah. Bahan radioaktif ini akan cepat diserap oleh tulang, memungkinkan dokter untuk melihat area yang terkena kanker dengan lebih jelas.
Biopsi
Biopsi dilakukan dengan mengambil sampel jaringan tulang yang terkena kanker untuk diperiksa di bawah mikroskop.
Prosedur ini tidak hanya membantu menentukan jenis kanker tulang, tetapi juga mengidentifikasi stadium dan sejauh mana kanker telah menyebar. Biopsi dapat dilakukan melalui operasi minim atau bedah terbuka.
Pemeriksaan tersebut juga bertujuan untuk menetapkan stadium atau tingkat keparahan kanker tulang, yang terbagi menjadi empat tahap:
- Stadium 1: Kanker terlokalisasi di satu area tulang tanpa penyebaran.
- Stadium 2: Sel kanker sudah membesar tetapi belum menyebar ke jaringan lain.
- Stadium 3: Kanker telah menyebar ke lebih dari satu area pada tulang yang sama.
- Stadium 4: Kanker telah menyebar ke jaringan dan organ lain, seperti paru-paru, hati, atau otak.
Jika mengalami gejala yang mencurigakan, segera konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut. Semakin dini kanker tulang terdeteksi, semakin baik peluang penyembuhannya.***