Lagu "Sarjana Muda" karya Iwan Fals adalah salah satu lagu legendaris yang menyuarakan ironi kehidupan lulusan perguruan tinggi di Indonesia, terutama dari kalangan miskin. Lagu ini menyentuh tema pengangguran, kemiskinan, harapan yang patah, dan ketimpangan sosial. Lagu ini bercerita tentang seorang ibu yang menyekolahkan anaknya hingga menjadi sarjana, dengan pengorbanan besar, bahkan menjual harta benda terakhirnya. Namun, setelah lulus, sang anak tak kunjung mendapatkan pekerjaan.
Ini menjadi kritik sosial yang tajam terhadap sistem pendidikan dan ketidakadilan dalam dunia kerja.
Makna Per Bait (Ringkasan Isi)
1. Pengorbanan Sang Ibu
Seorang ibu yang hidup miskin bekerja keras, bahkan menjual satu-satunya harta, demi menyekolahkan anaknya.
Makna: Potret nyata perjuangan orang tua di Indonesia yang rela menderita demi masa depan anaknya.
2. Anak Lulus Jadi Sarjana
Anak akhirnya lulus, menjadi sarjana muda — suatu prestasi besar bagi keluarga miskin.
Makna: Pencapaian pendidikan dijadikan harapan akan perubahan nasib.
3. Realita Pahit: Tidak Mendapat Pekerjaan
Setelah lulus, sang anak tidak mendapat pekerjaan, meskipun sudah "sarjana."
Makna: Kritik terhadap sistem yang tidak menyediakan lapangan kerja untuk lulusan, atau lebih menghargai koneksi daripada kompetensi.
4. Penyesalan dan Keterpurukan
Ada rasa getir dan penyesalan, baik dari sang ibu maupun si anak.
Makna: Pendidikan tinggi tidak selalu menjamin masa depan yang lebih baik — mimpi bisa jadi patah bila sistem tidak adil.
Lirik:
Berjalan seorang pria muda
Dengan jaket lusuh di pundaknya Di sela bibir tampak mengering Terselip s'batang rumput liarJelas menatap awan berarak
Wajah murung s'makin terlihat Dengan langkah gontai tak terarah K'ringat bercampur debu jalananEngkau sarjana muda
Resah mencari kerja Mengandalkan ijazahmu Empat tahun lamanya Bergelut dengan buku 'Tuk jaminan masa depanLangkah kakimu terhenti
Di depan halaman sebuah jawatanTercenung lesu, engkau melangkah
Dari pintu kantor yang diharapkan Terngiang kata tiada lowongan Untuk kerja yang didambakanTak peduli berusaha lagi
Namun kata sama kau dapatkan Jelas menatap awan berarak Wajah murung s'makin terlihatEngkau sarjana muda
Resah tak dapat kerja Tak berguna ijazahmu Empat tahun lamanya Bergelut dengan buku Sia-sia semuanyaS'tengah putus asa
Pesan Utama Lagu
- Pendidikan bukan jaminan kesuksesan dalam sistem sosial yang timpang.
- Kelas sosial dan ekonomi masih menentukan nasib seseorang bahkan setelah lulus kuliah.
- Pengangguran terdidik menjadi masalah serius.
- Menyinggung bagaimana pengorbanan orang tua bisa terasa sia-sia dalam sistem yang tidak memberi ruang bagi rakyat kecil.
Kritik Sosial dalam Lagu
Lagu ini tetap relevan hingga sekarang:
- Banyak lulusan S1 yang menganggur atau bekerja di luar bidangnya.
- Sistem kerja yang lebih mementingkan “siapa kamu kenal” daripada kompetensi.
- Masalah akses pendidikan tinggi bagi keluarga miskin, yang sering berujung pada utang atau pengorbanan besar.
Wan False