SURATDOKTER.id – Gangguan bipolar dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan penderitanya, mulai dari hubungan personal, pekerjaan, hingga produktivitas.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui lebih lanjut tentang gangguan bipolar agar dapat dideteksi dan ditangani sedini mungkin.
Apa Itu Gangguan Bipolar?
Gangguan bipolar adalah gangguan pada kesehatan mental yang ditandai dengan perubahan suasana hati yang ekstrem.
Misalnya dari perasaan gembira, bersemangat, dan hiperaktif kemudian tiba-tiba menjadi depresi, sedih, murung, dan kehilangan minat.
Perubahan suasana hati ini dapat terjadi secara tiba-tiba dan dapat berlangsung selama beberapa hari hingga beberapa minggu.
Penyebab Gangguan Bipolar
Penyebab gangguan bipolar belum diketahui secara pasti, tetapi diduga disebabkan oleh kombinasi faktor genetik, lingkungan, dan gaya hidup.
1. Faktor Genetik
Risiko seseorang mengalami gangguan bipolar meningkat jika memiliki riwayat keluarga dengan gangguan ini.
Sebuah studi menunjukkan bahwa orang dengan satu orang tua yang menderita gangguan bipolar memiliki risiko 10% untuk mengalami gangguan ini. Jika kedua orang tuanya menderita gangguan bipolar, risikonya meningkat menjadi 25%.
2. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan juga dapat berperan dalam terjadinya gangguan bipolar, seperti:
- Stres berat, seperti kehilangan orang yang dicintai atau mengalami trauma
- Pengalaman traumatis, seperti kekerasan fisik atau kekerasan seksual
- Penyakit tertentu, seperti penyakit tiroid atau penyakit autoimun
- Gangguan tidur
- Masalah dalam pekerjaan atau keuangan
3. Faktor Gaya Hidup
Faktor gaya hidup yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami gangguan bipolar antara lain:
- Penggunaan obat-obatan terlarang, seperti kokain atau amfetamin
- Penggunaan alkohol berlebihan
- Pola makan yang tidak sehat
- Kurangnya aktivitas fisik
Gejala Gangguan Bipolar
Gejala pada penderita gangguan bipolar dapat dibagi menjadi dua fase, yaitu fase mania dan fase depresi.
1. Fase Mania
Fase mania ditandai dengan suasana hati yang sangat gembira atau euforia. Penderita fase mania mungkin akan mengalami gejala-gejala berikut:
- Merasa sangat bersemangat, berenergi, dan penuh ide
- Berbicara cepat dan banyak
- Merasa sangat percaya diri
- Mudah tersinggung atau sensitif
- Memiliki banyak rencana dan proyek yang ingin dikerjakan
- Kurang tidur
- Melakukan aktivitas yang berisiko tinggi
Fase Depresi
Fase depresi ditandai dengan suasana hati yang sangat sedih atau tertekan. Penderita fase depresi mungkin akan mengalami gejala-gejala berikut:
- Perasaan sedih, putus asa, atau kosong
- Kehilangan minat atau kesenangan dalam aktivitas sehari-hari
- Kesulitan berkonsentrasi atau berpikir
- Perasaan bersalah atau tidak berharga
- Gangguan tidur, seperti sulit tidur atau bangun terlalu dini
- Perubahan nafsu makan, seperti makan terlalu banyak atau terlalu sedikit
- Pikiran atau perilaku untuk menyakiti diri sendiri atau orang lain
Gejala bipolar dapat bervariasi dari orang ke orang. Beberapa orang mungkin hanya mengalami gejala ringan, sementara yang lain mungkin mengalami gejala yang parah.
Pengobatan Gangguan Bipolar
Pengobatan yang dilakukan biasanya berupa kombinasi dari obat-obatan, psikoterapi, dan perubahan gaya hidup.
1. Obat-obatan
Obat-obatan merupakan pengobatan utama untuk gangguan bipolar. Obat-obatan yang digunakan bertujuan untuk menyeimbangkan suasana hati dan mencegah terjadinya episode berulang. Jenis obat-obatan yang sering digunakan untuk gangguan bipolar adalah:
- Obat penyeimbang suasana hati, seperti lithium, valproat, dan lamotrigine. Obat-obatan ini bekerja dengan cara mengatur kadar zat kimia di otak yang berperan dalam suasana hati.
- Obat antidepresan, seperti escitalopram, sertraline, dan fluoxetine. Obat-obatan ini bekerja dengan cara meningkatkan kadar zat kimia serotonin di otak.
- Obat antipsikotik, seperti aripiprazole, olanzapine, dan risperidone. Obat-obatan ini bekerja dengan cara memblokir reseptor dopamin dan serotonin di otak.
2. Psikoterapi
Psikoterapi juga merupakan bagian penting dari pengobatan gangguan bipolar. Dengan psikoterapi dapat membantu pasien untuk memahami kondisinya, mengembangkan keterampilan untuk mengelola gejala, dan mencegah terjadinya episode berulang. Jenis psikoterapi yang sering digunakan untuk gangguan bipolar adalah:
- Terapi perilaku kognitif (CBT). CBT bertujuan untuk membantu pasien mengubah pola pikir dan perilaku yang dapat memicu gejala gangguan bipolar.
- Terapi keluarga. Terapi keluarga bertujuan untuk membantu keluarga pasien untuk memahami kondisinya dan memberikan dukungan.
Dengan mengikuti pengobatan tersebut, penderita bipolar dapat meningkatkan peluang untuk menjalani kehidupan yang sehat dan bahagia.***
Penulis: Sofie