SURATDOKTER.id – Pentingnya menjaga kesehatan tubuh telah menjadi perhatian utama bagi banyak orang dalam beberapa tahun terakhir.
Salah satu metode yang umum digunakan untuk menilai kesehatan tubuh adalah dengan menghitung Body Mass Index (BMI).
BMI adalah suatu ukuran yang digunakan untuk menentukan apakah berat badan seseorang proporsional terhadap tinggi badannya.
Body Mass Index atau BMI juga diartikan sebagai sebuah pengukuran lemak tubuh berdasarkan berat dan tinggi badan seseorang.
Metode ini memberikan gambaran umum mengenai komposisi tubuh dan dapat membantu mengidentifikasi risiko penyakit terkait berat badan.
Perhitungan ini berfungsi untuk membantu menentukan apakah seseorang memiliki berat badan yang kurang, normal, kelebihan berat badan atau obesitas.
Metode pengukuran ini pertama kali diperkenalkan oleh seorang matematikawan asal Belgia bernama Adolphe Quetelet pada abad ke-19.
BMI telah menjadi alat yang umum digunakan dalam dunia medis untuk mengategorikan berat badan individu.
Body Mass Index dianggap sebagai alat awal yang sederhana untuk mengevaluasi apakah seseorang memiliki berat badan berlebih atau kurang.
Walaupun begitu, perlu diingat bahwa BMI tidak memperhitungkan faktor lain seperti komposisi tubuh, distribusi lemak, massa otot, dan faktor genetik.
Perhitungan BMI melibatkan dua komponen utama yaitu berat badan dalam kilogram (kg) dan tinggi badan dalam meter (m).
Cara Menghitung Body Mass Index (BMI)
Perhitungan Body Mass Index (BMI) sendiri dilakukan dengan dua sistem pengukuran yaitu pengukuran metrik dan pengukuran imperial.
Apabila penghitungan BMI dilakukan dengan sistem metrik, rumus BMI adalah berat badan (kg) dibagi tinggi badan (m2).
Namun, karena biasanya tinggi badan diukur dalam sentimeter, maka alternatifnya adalah membagi berat badan (kg) dengan tinggi badan (cm2) lalu dikalikan dengan 10.000.
Lain halnya dengan menggunakan pengukuran imperial yang menggunakan satuan pound untuk berat badan dan inci untuk tinggi badan.
Bagi yang ingin menggunakan pengukuran ini tetapi terbiasa dengan satuan kilogram dan meter, maka ukuran tersebut harus dikonversi terlebih dahulu.
Cara menggunakan rumus ini yaitu berat badan satuan pound dibagi dengan tinggi badan satuan inci kuadrat dikali dengan faktor koversi bernilai 703.
Kategori BMI Standar
Setelah selesai melakukan pengukuran dan mendapatkan nilai BMI, Anda dapat menginterpretasikannya menggunakan kategori BMI standar.
Kategori Body Mass Index standar ini telah ditetapkan oleh World Health Organization (WHO) dan lembaga kesehatan lainnya.
Berikut adalah kategori BMI standar berdasarkan panduan WHO
- Kurang dari 18.5: Berat badan kurang
- 18.5 – 24.9: Berat badan normal
- 25.0 – 29.9: Kelebihan berat badan
- 30.0 – 34.9: Obesitas tingkat 1
- 35.0 – 39.9: Obesitas tingkat 2
- 40.0 atau lebih: Obesitas tingkat 3 (obesitas ekstrem)
Skor BMI dan Kesehatan
Peningkatan risiko kesehatan berhubungan erat dengan kelebihan lemak di dalam tubuh.
Penyakit yang dimaksud antara lain penyakit jantung, hipertensi, kanker, osteoartritis, dan penyakit lainnya yang perlu diwaspadai.
Bagi individu yang memiliki indeks BMI normal juga bisa saja memiliki kemungkinan risiko kesehatan yang tinggi karena alasan tertentu.
Misalnya, seseorang memiliki skor BMI normal tetapi kurang melakukan aktivitas fisik, pola hidup yang tidak sehat, atau adanya riwayat penyakit tertentu.
Untuk itu, disarankan untuk tidak menjadikan skor BMI sebagai acuan utama untuk menggambarkan kondisi kesehatan seseorang
Lebih lanjutnya, gambaran kesehatan seseorang dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan penunjang lainnya.
Kesimpulan
Body Mass Index (BMI) adalah indeks masa tubuh yang digunakan untuk mengevaluasi berat badan seseorang terhadap tinggi badannya.
Meskipun memiliki kelebihan dan keterbatasan, BMI tetap menjadi indikator kesehatan yang umum digunakan dalam dunia medis.
BMI hanyalah salah satu dari banyak faktor yang harus dipertimbangkan dalam upaya menjaga kesehatan secara keseluruhan.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang kondisi kesehatan, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan.
Referensi:
- halodoc.com
Baca Juga:
- Diet Cepat dan Aman: Menurunkan Berat Badan dengan Bijaksana
- Pencegahan Obesitas: Langkah-langkah Sederhana untuk Membentuk Gaya Hidup Sehat
- 11 Cara Mudah Membakar Lemak Saat Tidur dan Menurunkan Berat Badan
Penulis: Tanti Ariana
Editor: Tia Mardwi