Dalam kehidupan modern kita yang sibuk , kita terjebak dalam rutinitas yaitu duduk dalam jangka waktu tertentu. Namun, tahukah kita bahwa kebiasaan ini dapat menjadi “pembunuh diam-diam” bagi kesehatan kita? Mari kita telusuri bahaya duduk terlalu lama.
Seperti yang dijabarkan dr. Endang Erwinanti, Sp.KFR, dokter spesialis rehabilitasi medik RSUD Banyumanik Semarang, menjelaskan dampak negatif yang paling sering dirasakan akibat duduk terlalu lama adalah pada punggung dan leher akibat peredaran darah yang tidak lancar. Otot juga perlu diberi pasokan oksigen dalam darah yang cukup. Jika tidak maka akan menimbulkan nyeri pada punggung, leher dan leher. Faktor usia juga memengaruhi. Semakin tua usiamu, semakin mudah bagimu untuk merasakan sakit, meskipun kamu belum pernah duduk selama
Duduk terlalu lama bisa meningkatkan risiko kematian
Bahaya duduk terlalu lama telah dikaitkan dengan peningkatan kematian, menjadikannya sebagai masalah gaya hidup yang perlu diatasi Meski aktivitas ini sering dianggap biasa saja, namun penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan duduk berlebihan dapat berdampak buruk pada kesehatan dan meningkatkan risiko kematian atau “The Silent Killer”
Hampir empat persen kematian di dunia disebabkan oleh kebiasaan masyarakat yang menghabiskan lebih dari tiga jam duduk tanpa bergerak. Berbagai penelitian yang dilakukan selama sepuluh tahun terakhir juga menjelaskan dampak kesehatan dari duduk terlalu lama, dengan atau tanpa olahraga.
Mekanisme di balik peningkatan risiko ini terkait dengan dampak negatif duduk dalam waktu lama terhadap kesehatan metabolisme. Duduk terlalu lama dapat menghambat metabolisme, mengganggu regulasi gula darah dan meningkatkan peradangan. Hal ini dapat menyebabkan penumpukan lemak dalam tubuh dan memicu berbagai gangguan kesehatan yang dapat meningkatkan risiko kematian.
Kesadaran akan risiko kematian akibat duduk terlalu lama bisa menjadi motivasi untuk mengubah kebiasaan sehari-hari. Memperhatikan kebiasaan duduk , memastikan gaya hidup yang bervariasi dan memprioritaskan dapat menjadi langkah kunci untuk mengurangi risiko ini dan meningkatkan kesehatan yang lebih baik.
Mengapa duduk terlalu lama dapat menganggu kesehatan?
Duduk terlalu lama dapat membahayakan kesehatan karena berbagai alasan, termasuk dampaknya terhadap metabolisme, peredaran darah dan berbagai sistem tubuh.
Berikut beberapa alasan mengapa duduk terlalu lama bisa menjadi faktor risiko berbagai masalah kesehatan:
- Efek Pada Peredaran Darah
Duduk dalam waktu lama dapat menyebabkan terhambatnya sirkulasi terutama pada tubuh bagian bawah. Hal ini dapat menyebabkan pembengkakan pada kaki, meningkatkan risiko penggumpalan darah dan mengganggu fungsi pembuluh darah.
- Tekanan Pada Tulang Belakang dan Postur Tubuh
Postur tubuh yang tidak tepat dapat menyebabkan tekanan berlebihan pada tulang belakang dan menyebabkan masalah postur. Hal ini dapat menyebabkan sakit punggung, masalah tulang belakang dan meningkatkan risiko cedera.
- Penghambatan Metabolisme
Duduk terlalu lama dapat menghambat metabolisme tubuh. Aktivitas otot minim sambil duduk mengurangi kemampuan tubuh untuk membakar kalori dan memproses gula darah. Hal ini dapat menyebabkan penumpukan lemak dan meningkatkan risiko obesitas, diabetes tipe 2 dan penyakit kardiovaskular.
- Meningkatkan Resiko Penyakit Berat
Hasil penelitian yang dilakukan oleh University of Leicester Inggris yang dimuat dalam jurnal Diabelogia menunjukkan bahwa tinggal terlalu lama dapat meningkatkan risiko terserang sejumlah penyakit serius, seperti serangan jantung, diabetes dan bahkan kematian dini.
- Kesehatan Mental Menurun
Kebiasaan begadang terlalu lama juga dapat berdampak pada kesehatan mental. Aktivitas fisik yang rendah dapat menyebabkan stres, depresi.
Untuk mengurangi risiko kesehatan yang terkait dengan duduk dalam waktu lama, disarankan untuk beristirahat, berdiri atau berjalan setiap jam, menggunakan meja berdiri dan menjaga kehidupan aktif secara umum.***
Baca Juga:
Ibu Hamil Sering Sesak Napas, Ini Cara Mencegahnya
Sering Minum Kopi Instan Setiap Hari? Ini Dampak Buruk yang Ditimbulkan
Penulis: Ayunda
Referensi:
- https://hellosehat.com/
- https://www.healthxchange.sg/
- https://herminahospitals.com/